TERIAKAN PAGI HARI


Ku dengar kicau burung bernyanyi ria menyambut pagi yang cerah. Anak-anak kecil bersenda gurau di sekitar rumah mereka. Tinggal di dalam perkampungan dengan  rumah yang mungil dan sederhana tidak menyurutkan kegembiraan mereka sedikit pun. Ibu-ibu mulai berkumpul di salah satu warung di tengah perkampungan. Gelak tawa mereka mulai terdengar. Entah apa yang mereka bicarakan, aku pun tak tahu.
Tak lama ku dengar salah seorang ibu berkata kepada anaknya begini : “ Ayo sekolah, biar tambah besar dan pintar “. Sungguh semangat yang luar biasa di tengah kesusahan yang mereka hadapi. Mereka ingin anaknya lebih maju dibandingkan orang tuanya. Meskipun banyak kendala yang dihadapi, tetapi mereka tetap memberikan dukungan kepada anak-anak mereka untuk tetap menuntut ilmu.
Apakah kita juga punya semangat seperti mereka???
Semangat yang kita miliki tidak sama dengan semangat yang mereka miliki. Kita punya segalanya, tetapi kita menyalahgunakan apa yang kita punya untuk hal-hal yang tidak berguna. Orangtua kita masih mampu membiayai sekolah dan keperluan kita setiap hari. Tapi, apa yang terjadi? Kita menjadi malas, karena menganggap bahwa orangtua kita masih mampu membiayai, jadi untuk apa terburu-buru? Padahal orangtua kita sangat mengharapkan agar kita dapat menyelesaikan setiap jenjang pendidikan dengan baik dan sukses. Terkadang ada anak yang mempunyai masalah tersendiri dalam proses belajar yang tidak dimengerti oleh orangtua. Orangtua terus menuntut agar anaknya dapat menyelesaikan pendidikannya secepat mungkin, entah karena gengsi dengan anak tetangga yang lebih dulu selesai atau apalah alasannya. Tetapi imbasnya, anak tersebut akan merasa tertekan, malas  dan bisa jadi putus asa.
Teman, jika kita mengabaikan pendidikan maka cita-cita yang kita harapkan tidak akan tercapai. Berusahalah sebisa mungkin selagi orangtua kita masih mampu menyekolahkan kita. Jangan disia-siakan kesempatan yang ada. Kita patut bersyukur karena kita masih di beri kesempatan untuk meraih cita-cita. Coba lihat anak-anak yang hidup di jalanan, mereka ingin seperti kita. Anak-anak di desa yang hidup seadanya punya semangat yang tinggi untuk bersekolah. Seharusnya kita yang masih mampu merasa malu karena mereka yang hidup seadanya punya semangat dan cita-cita yang tinggi…..

1 komentar:

Unknown mengatakan...

salut....... teman..