CUSTOMER APPRUCHMENT



A.     Pengantar
Bisnis jasa, pada umumnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Kotler (1996 : 476) yang dikutip oleh Yazid (2001 : 2), “Jasa didefinisikan sebagai tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Sedangkan menurut Zienthaml dan Bitner (1996 : 5) dalam Yazid (2001 : 2) “Jasa itu sebagai deeds (tindakan, prosedur, aktivitas); proses-proses, dan kinerja (performance) yang intangible”. Dan menurut Mudrick, yang dikutip oleh Yazid (2001 : 2) merumuskan “Jasa adalah intangible (seperti kenyamanan, hiburan, kecepatan, kesenangan, dan kesehatan) dan perishable (jasa tidak mungkin disimpan sebagai persediaan yang siap dijual atau dikonsumsi pada saat diperlukan), serta jasa dapat diciptakan dan dikonsumsi secara simultan”.

Jasa memiliki 4 karakteristik utama, yang membedakannya dengan barang, yaitu:

  1. IntangibilityJasa bersifat intangible, yang berarti tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible pada jasa memiki dua pengertian, yaitu:
      1. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
      2. Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan, difomulasikan, atau dipahami secara rohaniah. 
  2. Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual dan dikonsumsi. Sedangkan jasa, umumnya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi, kemudian dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa.
  3. VariabilityJasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Penyedia jasa dapat melakukan 3 tahap dalam pengendalian kualitasnya, yaitu:
      1. Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik.
      2. Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa (service performance process).
      3. Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survai pelanggan, dan comparison shopping, sehingga pelayanan yang kurang baik dapat dideteksi dan dikoreksi.
  4. Perishability Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Daya tahan jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan.

Salah satu bisnis jasa adalah bisnis penerbangan, komponen utama bisnis penerbangan adalah maskapai penerbangan (airlines). Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang, maskapai penerbangan juga dapat membentuk kerjasama dengan maskapai lainnya untuk memperkuat cakupan jalur penerbangannya melalui konsep Hub dan Spoke.
Dalam bisnis jasa, terdapat 7 (tujuh) komponen Marketing Mix atau dikenal dengan Bauran Pemasaran. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran (Kotler, 2000). Pada umumnya dalam pemasaran, terdapat 4 (empat) prinsip dasar Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yang dikenal juga dengan 4P, yaitu: Produk (Product); Harga (Price); Tempat (Place); dan Promosi (Promotion). Sedangkan dalam Pemasaran Jasa dikenal dengan sebutan 7P, dimana 3P berikutnya adalah: Proses (Process); Orang (People), dan Bukti Fisik (Physical Evidence).


Tujuh Bauran Pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Produk (Product)
Yaitu merupakan barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya.
Hal-hal yang tergolong produk dalam bisnis jasa penerbangan antara lain:
a.       Pesawat yang besar dan modern.
b.      Mengutamakan keselamatan penerbangan.
c.       Makanan dan snack yang berkualitas.
d.      Tempat duduk (seat) yang nyaman dan tidak sempit.
e.       Beragam pilihan jadwal penerbangan.
f.        Program frequent flyer yang menarik.

  1. Harga (Price)
Komponen harga yang merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, saluran distribusi, dan promosi) adalah penyebab timbulnya biaya (cost).
Hal-hal yang tergolong sebagai saluran distribusi harga dalam bisnis jasa penerbangan antara lain:
a.       Harga yang murah.
b.      Adanya tarif batas atas dan batas bawah.
c.       Harga yang sesuai dengan kualitas penerbangan.
d.      Paket diskon, serta harga group.
e.       Harga murah, namun dengan pelayanan minim.

  1. Tempat/Saluran Distribusi (Place)
Peranan saluran distribusi adalah sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen.
Hal-hal yang yang tergolong sebagai saluran distribusi dalam bisni jasa penerbangan antara lain:
a.       Proses pemesanan tiket yang mudah (melalui call center, online booking)
b.      Kemudahan mendapatkan kantor agen perjalanan/kantor penjualan maskapai penerbangan.
c.       Kemudahan dalam proses pembayaran tiket serta proses pengambilan tiket.

  1. Promosi (Promotion)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Hal-hal yang tergolong sebagai promosi dalam bisnis jasa penerbangan antara lain:
a.       Pemberian kemudahan fasilitas pada frequent flyer.
b.      Kemudahan akan informasi penerbangan /iklan yang ditampilkan.
c.       Adanya proses undian yang dilakukan atau adanya iklan di TV.

  1. Orang (People)
Maksudnya adalah jasa, sebagian besar diberikan oleh orang, sehingga seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap memperhatikan responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, dan niat baik.
Hal-hal yang tergolong sebagai peolpe dalam bisnis jasa penerbangan antara lain:
a.       Sikap karyawan frontliner yang ramah.
b.      Sikap karyawan yang profesional.
c.       Asistensi petugas sebelum keberangkatan.
d.      Tanggapan karyawan terhadap keluhan.
e.       Keramahan pilot dan pramugari.

  1. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Kualitas jasa, dapat ditunjukan melalui bukti fisik dan penyajian. Jadi suatu bisnis penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang dapat diamati dalam menangani pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan nilai yangdiharapkan bagi konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan, atau manfaat lainnya.
Hal-hal yang tergolong didalamnya adalah:
    1. Kantor perwakilan yang bersih dan nyaman.
    2. Agen penjualan yang bersih dan nyaman.
    3. Pesawat yang bersih dan indah.
    4. Logo perusahaan yang menarik.

  1. Proses (Process)
Proses merupakan sistim organisasi adalah elemen yang tidak terlihat, tetapi mendukung bisnis jasa tersebut.
Hal-hal yang tergolong didalamnya adalah:
    1. Proses check-in dan boarding yang mudah.
    2. Jadwal keberangkatan/kedatangan yang tepat waktu.
    3. Proses pengambilan bagasi yang cepat.

B.      Pengertian Pelanggan (Customer)
Pelanggan (Customer) adalah semua orang yang menuntut kita (perusahaan kita) untuk memenuhi standart mutu tertentu, karenanya akan mempengaruhi kinerja kita (perusahaan kita). Manajemen Perusahaan seperti LL. Bean, Freefort dan Maine dalam Vincent Gasversz (1997) memberikan beberapa definisi tentang pelanggan, yaitu:
1.      Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kitalah yang tergantung pada mereka.
2.       Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada keinginannya.
3.       Tidak ada seorangpun pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan.
4.      Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.


Sedangkan jenis-jenis pelanggan terbagi atas 3 (tiga ) bagian:
  1. Pelanggan Internal (Internal Customers) adalah orang yang berada didalan organisasi (perusahaan) dan memiliki pengaruh pada kinerja pekerjaan (perusahaan kita).
  1. Pelanggan Antara (Intermediate Customers) yaitu mereka yang bertindak/berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk tersebut.
  1. Pelanggan Eksternal yaitu pembeli atau pemakai akhir produk itu, yang sering disebut sebagai pelanggan nyata (real customers).

Kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi mereke, kita (perusahaan) sebagai pemasok produk perlu mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan adalah:
1.  Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan ketika ia (pelanggan) sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya besar, harapan atau ekspektasi pelanggan juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaingnya.
3.     Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka menceritrakan mutu produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk-produk yang dirasakan beresiko tinggi.
4.      Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan. Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan seyogyanya tidak membuat kampanye yang berlebihan dan melewati tingkat ekspektasi pelanggan. Kampanye yang berlebihan dan secara actual tidak mampu memenuhi ekspektasi pelanggan akan mengakibatkan dampak negative terhadap persepsi pelanggan tentang produk tersebut.

MAKALAH LOW COST CARRIER


BAB 1
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Ekonomi Asia dan juga Indonesia yang kurang bergairah pasca krisis ekonomi 1998, mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Begitu juga dengan ongkos transportasi udara dirasa terlalu mahal dengan segala ekstra servicenya. Kemudian, seiring dengan semua itu, muncul beberapa maskapai penerbangan yang menawarkan harga tiket dengan struktur biaya operasional yang lebih rendah atau istilah yang dipakai adalah LCC (Low Cost Carrier). Kemunculan LCC otomatis menjawab kebutuhan yang ada.
LCC (Low Cost Carrier) atau Budget Airlines atau biasa disebut juga Discounter Carrier merupakan bisnis jasa angkutan udara yang menggunakan pelayanan yang serba efisien, sederhana, dan ringkas, kecuali soal yang menyangkut safety, apapun yang hemat tetap diterapkan. Ciri utamanya adalah harga tiket yang terjangkau serta layanan terbang yang minimalis. Intinya product value yang ditawarkan senantiasa berprinsip low cost atau biaya rendah untuk menekan dan mereduksi pengeluaran operasional dalam menjaring segmen pasar bawah yang lebih luas.

Dalam kesehariannya, LCC memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Menghilangkan system lembaran tiket diganti dengan selembar flight coupon.
2.    Mereduksi penyajian makanan atau dihilangkan atau makanan yang ada justru diperdagangkan di udara serta meniadakan hiburan penerbangan seperti film atau musik.
3.      Tiket dijual sub class.
4.  Memakai satu jenis pesawat untuk meningkatkan utilisasi serta menekan biaya training dan maintenance. Rata-rata terbang dibawah empat jam guna menghilangkan layanan ekstra untuk penerbangan jauh.
5.      Menggunakan bandara sekunder yang berbiaya murah dan masih belum begitu padat.
6.      Penerapan pola penerbangan point to point.
7.   Diterapkannya outsourching dan karyawan kontak terhadap SDM non vital, termasuk pekerjaan ground handling pesawat di bandara.
8.   Condong kepada penjualan langsung melalui internet ketimbang lewat agen untuk menghilangkan commision fee.
Kebijakan harga dari maskapai yang menggunakan LCC biasanya sangat dinamis dengan tiket diskon dan promosi. Untuk memperbaiki pendapatan yang hilang dari penurunan penjualan tiket, maskapai akan mengenakan biaya tambahan seperti makanan, prioritas boarding, bagasi, dll.





BAB 2
PEMBAHASAN

Maskapai penerbangan bertarif rendah merupakan sebuah maskapai penerbangan yang memberikan tarif rendah dengan gantinya menghapus beberapa layanan penumpang. Melalui berbagai media, cara ini menghasilkan banyak maskapai dengan harga tiket yang rendah dan layanan yang terbatas karena biaya operasinya.
Beberapa praktik model bisnis maskapai bertarif rendah meliputi:
1.      Sebuah kelas penumpang tunggal.
2.   Sebuah tipe pesawat terbang bersayap tetap (umumnya Airbus A320 atau Boeing 737) tunggal, mengurangi biaya pelatihan dan pengoperasian.
3.      Sebuah kumpulan peralatan kecil pilihan di pesawat, seringkali tidak termasuk perlengkapan modern seperti ACARS, lebih mengurangi biaya perawatan.
4.     Sebuah cara harga biasa, seperti memberi setengah harga tiket searah daripada ulang-alik (terkadang harga naik seiring pesawat mengisi bahan bakar sehingga menuntut reservasi awal).
5.     Kursi yang tidak ditentukan (memperbolehkan penumpang memasuki pesawat lebih awal dan cepat).
6.   Terbang murah, bandar udara kedua yang kurang padat dan terbang awal di pagi atau sore hari untuk menghindari penundaan lalu lintas udara dan pajak pendaratan lebih murah.
7.  Rentang waktu terbang ulang alik yang cepat (memperbolehkan penggunaan pesawat secara maksimum).
8.      Rute yang dipermudah, menekankan perpindahan titik-ke-titik daripada pindah pesawat.
9.    Mengutamakan penjualan tiket secara langsung, khususnya melalui internet (menghindari pajak dan komisi terhadap agen perjalanan dan system reservasi komputer)
10.  Memperbolehkan penggunaan dan pengambilan melalui tiket elektronik.
11. Karyawan dengan berbagai pekerjaan, seperti pramugari yang juga membersihkan pesawat atau bekerja sebagai petugas gerbang.
12. Makanan dalam penerbangan “gratis” dan layanan “cuma-cuma’’ dihapus dan digantikan dengan pilihan makanan dan minuman yang dibayar.
13. Sebuah keseganan untuk menangani penumpang dengan layanan khusus, contohnya dengan menaruh batas usia yang tinggi pada Unaccompanied Minors (UM) daripada maskapai layanan penuh.
14.  Program lindung nilai bahan bakar yang agresif.
15. “tidak mengikat” biaya tambahan (seperti pajak bandara dan pajak lainnya sebagai biaya yang dipisah daripada sebagai bagian dari harga yang diiklankan) untuk membuat harga “headline” terlihat rendah.
Mengapa mereka menggunakan LCC? Dalam tiket pesawat yang kita beli terdapat beberapa factor biaya dan dari factor biaya itulah LCC membuat strategi sebagai berikut:
a.       Reservasi online
b.      Issue tiket lebih awal
c.       Penanganan bagasi
d.      Nomor tempat duduk
e.       Safety instruction pribadi
f.       Makanan dan minuman
g.      Jarak antar kursi
h.      Landing dan parkir
i.        Flight connection yang memabukkan
j.        Waktu check-in


A.    Airline internasional yang menggunakan LCC

1.      Tiger Airways
Adalah penerbangan bertarif rendah yang berpangkalan di Singapura. Penerbangan ini didirikan pada 12 Desember 2003 dan mulai beroperasi pada 21 September 2005 dimana pada saat itu sebanyak 50.000 penumpang menggunakan penerbangannya. Pada 2006, Tiger Airways telah melayani 1,2 juta penumpang.
Tiger Airways adalah penerbangan bertarif rendah pertama dari Singapura yang menerima kelulusan dari pihak berkuasa China untuk terbang ke bandara-bandara di selatan China seperti Haikou, Guangzhou, dan Shenzhen. Tiger Airways telah melayani 19 bandara tujuan dari 8 negara. Salah satunya adalah Thailand dimana Tiger Airways telah melayani 4 bandara di sana. Sebagai sebuah penerbangan bertarif rendah, makanan dan minuman dijual di dalam pesawat. Menu yang disediakan seperti mie instan, sup, sandwich, minuman panas maupun minuman dingin, dan arak juga dijual.

2.      JetBlue Airways
Adalah maskapai penerbangan Amerika bertarif rendah yang dimiliki oleh JetBlue Airways Corporation. JetBlue adalah penerbangan non-serikat. Perusahaan ini bermarkas di Forest Hills, New York City. Pada 2001, JetBlue mulai beroperasi di Long Beach Airport, California dan pada 2004 di Boston’s Logan International Airport. JetBlue juga beroperasi di Fort Lauderdale, Washington-Dulles dan Bandar udara internasional Orlando.
Maskapai ini melayani tujuan terutama di Amerika Serikat bersama dengan penerbangan ke Karibia, Bahama, Bermuda, Kolombia, Costa Rica, Jamaika, dan Meksiko. Tambahan layanan internasional seperti Saint Lucia (UVF) dan New York (JFK) mulai 26 Oktober 2009 dan Kingston serta Jamaika (KIN) mulai 30 Oktober 2009. JetBlue melayani sejumlah besar tujuan dari Austin-Bergstrom international Airport, Las Vegas International Airport, Luis Munoz Marin International Airport, Oakland International Airport, dan Southwest Florida International Airport.

B.     Airlines Domestik yang menggunakan LCC

a.       Indonesia Air Asia
PT. Indonesia Air Asia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka di Asia Tenggara, AirAsia Berhad yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia Air Asia diluncurkan pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia Air Asia hadir dengan harga terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas tanpa penyediaan makanan). Indonesia Air Asia telah mengoperasikan 11 armada Boeing 737-300 yang melayani 8 rute domestic yaitu dari Jakarta ke Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar, Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo, serta 15 rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang, Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru, Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching, dan Penang, dari Medan ke Penang, dan dari bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia Air Asia telah menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu.
Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check in, boarding, terbang hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh pesawat armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF).
Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep low Cost Carrier yang aman dan nyaman di Indonesia.

b.      Lion Air
Lion Air secara hukum didirikan pada bulan Oktober 1999. Namun pengoperasian baru dimulai pada 30 Juni 2000. Lion Air didirikan dengan menawarkan tiket pesawat yang lebih rendah kepada pelanggan. Hingga pertengahan 2005, Lion Air menempati terminal dua bandara Soekarno Hatta. Tetapi kemudian Lion Air dipindahkan ke terminal satu hingga saat ini.
Pada 2005, Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19 seri MD80 dan 5 pesawat DHC-8-301. Untuk memenuhi layanan rendah biaya, armada Lion Air didominasi oleh MD80 karena efisiensi dan kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air telah memesan 60 Boeing 737-900ER yang akan diantar bertahap dari 2007 hingga 2010. Pada Juni 2008, Lion Air akan berubah menjadi full service. Lion Air juga berencana bersaing baik dengan Garuda maupun Saudi Arabia Air untuk menerbangi rute-rute umroh bahkan haji dengan pesawat 777.

c.       Batavia Air
Maskapai penerbangan Batavia Air yang mulai beroperasi secara resmi pada 5 Januari 2002. Batavia Air tidak bermain di kelas bisnis atau eksekutif. Untuk kelas bisnis dan eksekutif diserahkan saja kepada pemain yang sudah lama dan berpengalaman seperti Garuda Indonesia. Pangsa pasar yang ditargetkan Batavia sejak awal adalah masyarakat kelas menengah bawah. Hal itu sesuai dengan konsep awal pendirian perusahaan yang memberikan pelayanan transportasi udara yang murah dan terjangkau masyarakat luas.
Kini dengan dukungan 7 armada, masing-masing 2 Boeing 737-400, 4 Boeing 737-200 serta 1 Foker F28. Batavia Air telah melayani 11 rute domestic yakni Jakarta-Padang, Jakarta-Pangkalpinang, Jakarta-Medan, Jakarta-Manado, Jakarta-Pontianak, Jakarta-Surabaya-Balikpapan, Jakarta-Surabaya-Kupang. Jakarta-Surabaya-Kupang secara resmi baru dilayani pada 6 Juli 2003.
Load factor pesawat-pesawat yang dioperasikannya saat ini cukup tinggi. Sebelum peak season, load factor pesawat mencapai 80% - 90%. Sedangkan di musim peak season sekarang hampir 100%, karena permintaan memang cukup tinggi. Hampir di semua rute yang dilayani terjadi over booking dan sulit dipenuhi permintaan pengguna jasa.
Di sisi pelayanan memang on time performance (OTP) alias tepat waktu sangat penting. Ketepatan waktu harus menjadi perhatian, karena itu OTP Batavia Air saat ini rata-rata di atas 90%. Namun demikian keselamatan penerbangan adalah segala-galanya. Karena itu, perusahaan sangat ketat dalam melakukan pemeliharaan pesawat. Soal pelayanan kepada pengguna jasa, perusahaan terus memperbaiki. Kekurangan memang masih ada, tapi perbaikan pelayanan tidak pernah terhenti. Mulai dari system reservasi tiket yang telah connecting dengan computer cyber ABACUS, check in di bandara dan juga pelayanan di dalam pesawat juga dibenahi.




BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Layanan penerbangan domestic yang menggunakan konsep Low Cost Carrier seperti AirAsia, Lion Air, dan Batavia Air berkomitmen untuk menawarkan harga terbaik untuk pelanggan dengan layanan standar. Sedangkan untuk penerbangan internasional yang menggunakan konsep Low Cost Carrier, menawarkan harga yang rendah kepada konsumen untuk penerbangan jarak jauh dengan layanan standar namun mereka cenderung menghentikan pengoperasian pesawatnya apabila perusahaannya mengalami masalah keuangan yang terkait dengan tingginya bahan bakar atau perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar di mana perusahaan tersebut tidak mampu lagi untuk mengoperasikan pesawat-pesawatnya. Tetapi pada umumnya pelayanan yang diberikan sama seperti makanan dan minuman yang ada dijual di dalam pesawat dan meniadakan hiburan seperti musik selama penerbangan berlangsung.
B.     Saran
Bagi maskapai penerbangan yang menggunakan konsep LCC yang menawarkan harga yang rendah dan layanan yang terbatas kepada konsumen sebaiknya lebih memperhatikan standar keselamatan penumpang meskipun tujuan dari LCC itu sendiri yakni untuk memperbaiki pendapatan yang hilang akibat penurunan harga dari penjualan tiket. Tetapi keselamatan penumpang adalah hal yang paling penting dalam dunia penerbangan. Oleh karena itu, setiap maskapai harus melakukan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan terhadap pesawatnya apabila terjadi kerusakan.

TUGAS EKONOMI KOPERASI


TUGAS  EKONOMI KOPERASI
Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Syahid M.Sc












Oleh :
DESTINI MAGDALENA MORON (2008 / 20046 / MTU)




SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
“ISTI EKATANA UPAWEDA”
YOGYAKARTA
2 0 1 0




Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.

Pertanyaan :
1.1.Jelaskan pengertian badan usaha, sebutkan jenis-jenis badan usaha!
1.2.Jelaskan prinsip-prinsip koperasi 1 sampai 5 dan berikan contohnya!
1.3.Sebutkan dan berikan contoh jenis-jenis koperasi menurut UU No. 23 tentang   Perekonomian!
1.4.Jelaskan sumber modal dari koperasi!
1.5. Jelaskan mekanisme pendirian koperasi! Dan jelaskan logo gerakan koperasi Indonesia!


Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada hakekatnya selalu menghadapi  masalah ekonomi. Inti masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah bahwa keburukan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
2.1. Jelaskan manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi!
2.2. Jelaskan yang dimaksud dengan tindakan ekonomi dan motif ekonomi!
2.3. Jelaskan kemanfaatan koperasi dan bagaimana mekanisme pembagian SHU?
2.4. Jelaskan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan!
2.5. Jelaskan usaha untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi!

Jawaban :
1.1.         Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Jenis-jenis badan usaha:
·         Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
·         BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh pemerintah. BUMN terdiri dari 3 macam yaitu:
1.      Perjan adalah bentuk badan usaha milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan berorientasi pelayanan pada masyarakat.
2.      Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pada pelayanan tetapi sudah profit oriented.
3.      Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh Negara atau daerah, berbeda dengan Perum atau Perjan tujuan didirikannya Persero, yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua, member pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal dari sebagian atau seluruhnya dari kekayaan Negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
·          BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) adalah badan usaha yang dimiliki oleh swasta. Beberapa jenis BUMS yang ada di Indonesia, yaitu:
1.      Perusahaan Persekutuan adalah perusahaan yang memiliki dua pemodal atau lebih.
2.      Perusahaan Perseroan adalah perusahaan yang semua modalnya berbentuk saham, yang jenis peredarannya  tergantung jenis saham tersebut.
3.      Perusahaan Perorangan
Keuntungannya:
a.       Menjadi milik sendiri.
b.      Mudah mendirikannya.
c.       Tidak perlu berbadan hukum.
d.      Rahasia perusahaan terjamin.
e.       Biaya organisasi rendah, karena organisasi tergolong sederhana.
f.       Aktifitasnya relative simple.
g.      Manajemennya fleksibel.
Kekurangannya:
a.       Modal tidak terlalu besar.
b.      Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan.
c.       Perusahaan sulit berkembang karena kurangnya ide-ide.
d.      Pengelolaan tergantung kemampuan pemilik.
e.       Kelangsungan perusahaan kurang terjamin.
f.       Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
·         Yayasan adalah suatu badan usaha tetapi bukan perusahaan karena tidak mencari keuntungan. Badan usaha yang didirikan untu sosial dan berbadan hukum.

1.2.Prinsip-prinsip koperasi :
a.       Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Contohnya : Setiap anggota koperasi masuk ke dalam organisasi ini dengan cara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak luar yang mengharuskan anggota tersebut masuk dalam keanggotaan koperasi itu sendiri, dan setiap anggota bersifat saling keterbukaan antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
b.      Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Contohnya : dimana dalam pengelolaan koperasi diakukan secara demokrasi atau bersama-sama. Intinya dalam koperasi setiap anggota bergandengan tangan dalam memajukan koperasi tersebut bukan memajukan koperasi secara individual.
c.       Pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Contohnya : dalam pembagian SHU maka harus dilihat dulu dari segi besarnya jasa yang telah diberikan masing-masing anggota tersebut, atau melihat seberapa besar jasa yang sudah dilakukan anggota tersebut dalam memajukan koperasi. Jadi, dalam pembagian SHU tidak dapat dilakukan secara asal-asalan.
d.      Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Contohnya : dalam pemberian balas jasa pun demikian, tidak dapat dilakukan secara asal-asalan. Harus ada pertimbangan terlebih dahulu seperti dalam memberikan balas jasa harus dilihat terlebih dahulu berapa modal yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang didapatkan kemudian baru dapat ditentukan berapa pemberian balas jasa yang akan diberikan kepada tiap-tiap anggota koperasi tersebut.
e.       Kemandirian.
Contohnya : apabila ada salah seorang anggota koperasi bagian transaksi sedang berhalangan hadir maka anggota lainnya dapat menggantikan posisi itu untuk sementara waktu.

1.3.Jenis-jenis koperasi menurut UU No.23 tentang Perekonomian :
Ø  Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
Contoh : Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera, Koperasi Simpan Pinjam Petani.
Ø  Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli barang konsumen.
Contoh : Koperasi Sembako Makmur, KUD.
Ø  Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
Contoh : Koperasi Produsen Kelapa Sawit, Koperasi Produsen Lada.
Ø  Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk / jasa koperasinya atau anggotanya.
Ø  Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
Contoh : Koperasi Kopata, Koperasi Damri, Koperasi Travel Agen.

1.4.Sumber modal koperasi meliputi :
1.      Modal Sendiri, yang meliputi:
ü  Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
ü  Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
ü  Simpanan Khusus / lain-lain seperti:
a)      Simpanan Sukarela yaitu simpanan yang dapat diambil kapan saja.
b)      Simpanan Qurba.
c)      Deposito Berjangka.
ü  Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
ü  Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah / pemberian dan tidak mengikat.
2.      Modal Pinjaman Koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :
ü  Anggota dan calon anggota.
ü  Koperasi lainnya dan / atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.
ü  Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ü  Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ü  Sumber lain yang sah.


1.5.Mekanisme pendirian koperasi.
        Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, para anggota tersebut akan  mengadakan rapat anggota untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekretaris dan bendahara). Setelah itu koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perijinan dari Negara, barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.
Logo koperasi gerakan Indonesia :
   ·         RANTAI melambangkan persahabatan yang kokoh.
   ·         RODA BERGIGI menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
 ·          KAPAS DAN PADI berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi.
 ·          TIMBANGAN berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
 ·          BINTANG dalam Perisai artinya Pancasila, merupakan landasan idiil koperasi.
 ·          POHON BERINGIN menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar.
 ·          KOPERASI INDONESIA menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
 ·          WARNA MERAH PUTIH menggambarkan sifat nasional Indonesia.

2.1.               Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada hakekatnya selalu menghadapi masalah  ekonomi. Inti masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain yaitu:
ü  Faktor ekonomi.
ü  Faktor lingkungan sosial budaya.
ü  Faktor fisik.
ü  Faktor pendidikan.

2.2.            Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Tindakan ekonomi terdiri atas 2 aspek yaitu:
ü  Tindakan ekonomi rasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
ü  Tindakan irrasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
·         Motif intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
·         Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
·         Motif memenuhi kebutuhan.
·         Motif memperoleh keuntungan.
·         Motif memperoleh penghargaan.
·         Motif memperoleh kekuasaan.
·         Motif sosial / menolong sesama.

2.3.            Manfaat koperasi yang tercermin dari tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota baik dalam tataran ekonomi maupun sosial. Kesejahteraan yang erat kaitannya dengan pemanfaatan jasa dari koperasi ikut membantu anggota dalam menghadapi kesulitan terutama yang menyangkut persoalan keuangan. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi juga menjadi salah satu elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan para anggota.
SHU koperasi secara umum dibagi sesuai aturan yang telah ditetapkan pada anggaran dasar / anggaran rumah tangga (AD / ART) koperasi meliputi untuk dana cadangan, jasa anggota, insentif pengurus / pengawas, manajer / karyawan, dana pendidikan dan dana sosial.
Rumus pembagian SHU :
SHU    =   JUA + JMA
SHU    =   Va / Vuk . JUA + Sa / TMS . JMA
Dimana :
JUA     : jasa usaha anggota
JMA    : jasa modal anggota
Va       : volume jasa anggota
Sa        : jumlah simpanan anggota
TMS    : modal sendiri total (simpanan anggota total)
2.4.            Prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan :
ü  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
ü  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
ü  Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2.5.             Usaha untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi :
ü   Kesungguhan kerja pengurus dan staf serta kesetiaan mereka pada prinsip-prinsip berkoperasi, yaitu bekerjasama dengan ikhlas dan jujur demi kepentingan anggota. Prinsip kerja koperasi untuk melayani dan sekaligus memperjuangkan kepentingan ekonomi anggota adalah penting sekali, dan keberhasilannya merupakan ukuran utama misi organisasi.
ü    Tidak membuka usaha-usaha baru hanya karena usaha-usaha itu mendatangkan untung (misalnya berdagang valas yang bisa untung besar tetapi bisa pula buntung), tetapi setiap usaha yang dibuka harus merupakan kebutuhan anggota misalnya membangun rumah bagi anggota, membeli mobil atau sepeda motor secara kredit, membuka apotik bagi anggota dan umum, dan yang paling akhir membangun toko swalayan untuk anggota dan umum.
ü    Modal yang dibutuhkan untuk membiayai usaha memang tidak boleh sepenuhnya digantungkan atau berasal dari pihak luar koperasi, tetapi harus berasal dari anggota sendiri, meskipun bisa diangsur sedikit demi sedikit sesuai kemampuan anggota.